A. Pengertian Model Webbed
Model webbedatau
disebut model jaring laba-laba merupakan model pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema sebagai dasar pembelajaran. Model pembelajaran ini memadukan
multidisiplin ilmu atau berbagai mata pelajaran yang diikat oleh satu tema.
Trianto menyatakan bahwa pembelajaran Model webbed adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan
menentukan tema tertentu. Tema dapat ditetapkan oleh guru dengan siswa atau
sesama guru. Setelah tema tersebut disepakati, dikembangkan sub-sub temanya dengan
memerhatikan kaitannya dengan mata pelajaran yang lain.Maka, tema utama harus
mempunyai cakupan materi yang luas sehingga dapat memberi bekal bagi siswa
untuk belajar lebih lanjut.
Tema dapat ditetapkan oleh guru dengan siswa atau sesama
guru. Setelah tema disepakati maka dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema
dengan memperhatikan kaitannya dengan mata pelajaran yang lain. Untuk itu, tema
utama harus mempunyai cakupan materi yang luas dan memberi bekal bagi siswa
untuk belajar lebih lanjut
Model webbedlebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam
pembelajaran sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung. Melalui
pengalaman langsung akhirnya siswa akan memahami konsep-konsep yang telah
mereka pelajari dan dapat menghubungkan dengan konsep lainnya.
B. Kelebihan dan Kelemahan
Setiap
model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut uraian mengenai
kelebihan dan kekurangan dari model jaring laba-laba (webbed).
KELEBIHAN |
KEKURANGAN |
Faktor motivasi yang dihasilkan dari penyeleksi tema yang
diminati. |
Cukup sulitdalam memilih dan menentukan tema. |
Lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum
berpengalamanmengajar. |
Dalam pembelajaran guru lebih memusatkan perhatian pada
kegiatan daripada pengembangan konsep. |
Memudahkan perencanaan kerja tim untuk mengembangkan
tema kesemua bidang isi pelajaran. |
Guru
cenderung merumuskan tema yang dangkal, kurang di eksplorasi atau digali lebih
dalam. |
Memberi kemudahan bagi peserta
didik dalam melihat kegiatan-kegiatan yang saling terikat. |
Guru
tetap harus dapat memenuhi kurikulum baku. |
Siswa dapat dengan mudah melihat bagaimana kegiatan yang
berbeda dan ide yang berbeda dapat saling berhubungan. |
|
C. Karakteristik Model Webbed
1.
Berpusat pada siswa
Model ini menekankan siswa sebagai subjek
belajar, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator yaitu dengan memberikan
kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakuakan aktivitas belajar.
2.
Memberi pengalaman langsung
Dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan
pada sesuatu yang nyata/konkrit sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih
abstrak.
3.
Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran sehingga siswa mampu memahaminya secara utuh.
4.
Fleksibel
Guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan
matapelajaran lain, bahkan mengaitkan mata pelajaran dengan kehidupan siswa
dankeadaan lingkungan sekolah meraka berada.
5.
Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan.
D. Prinsip Model Webbed
1.
Prinsip Penggalian Tema
Tema hendaknya tidak terlalu luas, dapat digunakan untuk memadukan
beberapa mata pelajaran, bermakna, disesuaikan dengan tingkat perkembangan
psikologis anak,mampu mewadahi sebagian besar minat anak, mempertimbangkan
penstiwa-peristiwa otentik yang terjadi dalam rentang waktu belajar, disesuaikan
dengan kurikulum yang berlaku, serta harapan dari masyarakat.
2.
Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu
Guru hendaknya tidak menjadi “single actor” yang mendominasi pembicaraan dalam proses belajar
mengajar tetapi guru harus jelas dan tegas dalam memberikan tanggung jawab
individu maupun kelompok kepada peserta didik.
3.
Prinsip Evaluasi Dan Prinsip Reaksi
Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi
diri disamping bentuk evaluasi lainnya, guru perlu mengajak siswa untuk
mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan kriteria
keberhasilan pencapaian tujuan yang telah direncanakan.
E. Kegunaan atau Penerapan Model Webbed
Pembelajaran terpadu
model webbed dimulai dengan menentukan tema. Sebagai contoh tema yang
ditentukan adalah “Lingkungan”. Dari tema ini dikembangkan dan dipadukan
menjadi sub-sub tema yang ada pada beberapa mata pelajaran, misalnya :
1) IPA
Sub tema : Mengenal berbagai bentuk
energi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa diajarkan tentang macam-macam
bentuk energi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya : energi
cahaya kita manfaatkan sebagai penerangan saat kita belajar.
2) Matematika
Sub tema : mengenal bangun datar
Siswa diajarkan tentang bentuk-bentuk
bangun datar misalnya, misalnya : ban sepedah kita berbentuk lingkaran,
buku tulis berbentuk persegi, penggaris berbentuk persegi panjang.
3) Pkn
Sub tema : tenggang rasa, kedisiplinan
Siswa diajarkan tentang bagaimana cara
manusia bersikap dan bertingkah laku sebagai makhluk sosial separti sikap
tenggang rasa dan bekerja sama dengan orang lain.
4) Bahasa Indonesia
Sub tema : membuat ringkasan
Siswa menceritakan dengan kata-katanya
sendiri tentang bentuk-bentuk energi, dan bentuk bangun datar yang kita jumpai
di lingkungan sekitar.
F. Langkah-Langkah Pembelajaran Terpadu Model Webbed
Dengan penerapan pembelajaran terpadu model webbed yang menggunakan pendekatan tematik disekolah dasar akan
sangat membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang masih
melihat segala sesuatu sebagai satu kesatuan (holistik). Berikut ini langkah membuat rancangan model webbed :
1. Mempelajari kompetensi
dasar, hasil belajar dan indikator setiap bidang pengembangan untuk
masing-masing kelompok usia.
2. Mengidentifikasi tema dan
subtema dan memetakannya dalam jaring tema.
3. Mengidentifikasi indikator
pada setiap kompetensi bidang pengembangan melalui tema dan subtema.
4. Menentukan kegiatan pada
setiap bidang pengembangan dengan mengacu pada indikator yang akan dicapai dan
subtema yang dipilih.
5. Menyusun Rencana Kegiatan
Mingguan.
6. Menyusun Rencana Kegiatan
Harian.
G. Waktu pembelajaran webbed
Waktu pembelajaran webbed bisa bermacam-macam yaitu :
a.
Pembelajaran web yang dilaksanakan pada waktu tertentu, yaitu apabila
materi yang dijalankan cocok sekali diajarkan secara terpadu.
b.
Pembelajaran terpadu bersifat temporer, tanpa kepastian waktu dan
bersifat situasional, dimana pelaksanaannya tidak mengikuti jadwal yang
teratur, pelaksanaan pembalajaran terpadu secara spontan memiliki karakteristik
dengan kegiatan belajar sesuai kurikulum yang isinya masih terkotak-kotak
berdasarkan mata pelajaran. Walaupun demikian guru tetap harus merencanakan
keterkaitan konseptual atau antar pelajaran, dan model jaring laba-laba
memungkinkan dilaksanakan dengan pembelajaran terpadu secara spontan.
c.
Ada pula yang melaksanakan pembelajaran terpadu secara periodik,
misalnya setiap akhir minggu, atau akhir catur wulan. Waktu-waktunya telah
dirancang secara pasti.
d.
Ada pula yang melaksanakan pembelajaran terpadu sehari penuh. Selama
satu hari tidak ada pembelajaran yang lain, yang ada siswa belajar dengan yang
diinginkan. Siswa sibuk dengan urusannya masing-masing.
e.
Pembelajaran ini dikenal dengan istilah “integrated day “ atau hari
terpadu. Diawali dengan kegiatan pengelolaan kelas yang meliputi penyiapan
aspek-aspek kegiatan belajar, alat-alat, media dan peralatan lainnya yang dapat
menunjang terlaksananya pembelajaran terpadu. Dalam tahap perencanaan guru
memberikan arahan kepada murid tentang kegiatan yang akan dilaksanakan, cara
pelaksanaan kegiatan, dan cara siswa memperoleh bantuan guru.
f.
Implikasi dari pembelajaran terpadu, bentuk hari terpadu, guru harus
menentukan waktu maupun jumlah hari untuk pelaksanaan kegiatan tersebut dan
dapat diisi dengan kegiatan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.eurekapendidikan.com/2015/09/pengertian-kurikulum-model-webbed.html
https://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/2014/12/model-jaring-laba-laba-webbed-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar