A.
Pengertian Model Threaded
Model Threaded adalah model
bersambungan atau model integrasi yang memfokus pada metakurikulum yang
merupakan jantung dari semua pokok bahasan. Dengan kata lain, model threaded ini merupakan model yang mengintegrasikan keterampilan
dalam setiap disiplin ilmu. Misalnya, keterampilan berpikir kreatif yang
memiliki beberapa indikator,yaitu keluwesan, kelancaran, dan originalitas. diambil dari indikator keluwesan
digunakan untuk menawarkan alternatif solusi dalam permaslahan yang ada dalam
IPAdan Matematika. perkiraan (prediction) adalah
suatu keterampilan yang digunakan untuk memperkirakan sesuatu yang ada pada
bidang ilmu matematika, memperkirakan peristiwa masa sekarang, atau mengantisipasi
peristiwa yang ada dalam sebuah novel, dan proses membuat berbagai macam dugaan
di laboratorium IPA.
Dengan menggunakan ide yang ada
dalam metakurikulum dapat ditargetkan serangkaian ketrampilan berpikir tertentu
untuk memasukkan prioritas isi pembelajaran yang ada. Misalnya dengan akan
menggunakan kurikulum berkelompok (cluster curriculum), pengajar (tim) mungkin
akan memilih kelompok ketrampilan analysis untuk memasukkan esensi ketrampilan
berpikir dari masing-masing kemampuan yang ada: IPA (pengelompokkan/classify),
IPS (perbandingan dan pembedaan/ compare and contrast), bahasa dan seni
(menunjukkan/attribute), matematika (mengurutkan/sequence). Demikian juga
ketrampilan social (social skills) dan kecerdasan ganda (multiple intelligence)
lainnya akan disambungkan melalui berbagai macam disiplin ilmu.
B.
Kelebihan Model Threaded
Threaded model (Model
Untaian atau Model Pasang Benang) memiliki beberapa kelebihan diantaranya
sebagai berikut:
1. Konsep berputar sekitar metakurikulum yang menekankan prilaku metakognitif
sehingga peserta didik dapat belajar bagaimana seharusnya belajar di masa
datang sesuai laju perkembangan era globalisasi.
- Materi
untuk tiap mata pelajaran tetap murni untuk setiap didiplin ilmu.
- Guru
dapat memasukan keterampilan berpikir, bekerja sama dan kecerdasan
multiple dalam isi mata pelajaran.
- Peserta
didik memperoleh berbagai jenis keterampilan berpikir yang dapat di
transfer menjadi kecakapan hidup.
- Keterampilan
yang digunakan disesuaikan dengan perkembangan usia siswa sehingga tidak
tumpang tindih.
C.
Kekurangan Model Threaded
Threaded model (Model
Untaian atau Model Pasang Benang) memiliki beberapa kekurangan diantaranya
sebagai berikut :
1. Hubungan isi atau makna dalam lintas bidang studi sama sekali tidak
ditunjukkan dengan jelas atau gamblang.
- Permukaan
Metakurikulum (intinya pemindahan keterampilan hidup ) tetapi mata
pelajaran tetap statis.
- Hubungan
antara dan diantara pokok kajian materi sama sekali tidak ditekankan.
- Guru
umumnya masih memerlukan suatu pemahaman keterampilan dan strateginya agar
dapat menyusupkan metakurikulum melalui isi pelajaran.
D.
Fungsi Model Threaded
Model threaded
digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum ketika metakurikulum menjadi
fokusnya. Model ini cocok digunakan sebagai salah satu langkah alternatif
menuju integrasi mata pelajaran yang lebih intensif. Model tersebut merupakan
model yang aktif untuk yang mendorong guru menjaga isi pelajaran tetap utuh,
dan memasukkan keterampilan berfikir, bekerja sama, dan kecerdasan multiple
dalam isi mata pelajarannya. Pada model ini, pendekatan metakurikuler digunakan
untuk mencapai beberapa keterampilan dan tingkatan logika para siswa dengan
berbagai mata pelajaran. Misalnya, guru mempunyai target untuk membuat prediksi
dalam percobaan di laboratorium Matematika, IPA, Bahasa, yang pada saat
bersamaan, guru IPS mempunyai target dalam peramalan kejadian-kejadian saat
ini, di mana keseluruhan kegiatan tersebut membentuk suatu untaian keterampilan
(membuat ramalan) yang bersumber dari lintas berbagai mata pelajaran.
E.
Ketepatan Penerapan Model Threaded
Model ini sangat sesuai jika digunakan sebagai salah
satu alternatif untuk menuju penyatuan pokok bahasan. Oleh karena model Threaded ini merupakan model yang utama
digunakan oleh guru jika ingin memasukkan pemikiran, kerjasama, dan berbagai
macam kecerdasan dalam isi pembelajaran.
F.
Langkah-langkah Model Threaded
Langkah-langkah
yang dilakukan dalam Model Pembelajaran Threaded
antara lain :
1. Menetapkan keterampilan yang diuntaikan dalam pembelajaran ketrampilan
- Memilih
mata pelajaran yang cocok untuk dipadukan dengan model ini
- Mencocokkan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dapat diuntaikan
- Merumuskan
indikator pembelajaran secara terpadu
- Menetapkan
keterampilan (keterampilan
berpikir, keterampilan social dan keterampilan kecerdasan ganda) yang
akan diuntaikan
G.
Ikhtisar Meta Kurikulum
1.
Ikhtisar Ketrampilan Berpikir (Thinking Skills)
Untaian kurikulum ketrampilan bepikir (the cluster curriculum of
thinking skills) |
|
Untaian ketrampilan berpikir kritis (critical
thinking skill clusters) |
Untaian ketrampilan berpikir kreatif (creative thinking skills cluster) |
Untaian penunjukan (attribute
cluster) 1.
Penggolongan (classifying) 2.
Pengurutan (sequencing) 3.
Membandingkan dan membedakan (comparing & contrasting) Ø Menunjukkan (attributing) |
Untaian tanggapan (perception
cluster) 1.
Penemuan (inventing) 2.
Prakiraan/meramalkan (predicting) 3.
Hipotesa (hypothesizing) Ø Merenungkan (imaging) |
Untaian urutan (sequence
cluster) 1.
Memprioritaskan (prioritizing) 2.
Menemukan sebab akibat (finding cause & effect) 3.
Menarik kesimpulan (drawing conclusions) Ø Mengurutkan (sequencing) |
Untaian kesimpulan (inference
cluster) 1.
Prakiraan/meramalkan (predicting) 2.
Hipotesa (hypothesizing) 3.
Memberlakukan secara umum (generalizing) Ø Menyimpulkan/menduga (inferring) |
Untaian analisa (analysis
cluster) 1.
Menganalisa kesalahan (analyzing for bias) 2.
Menganalisa asumsi/pendapat (analyzing for assumption) 3.
Menarik kesimpulan (drawing conclusions) Ø menganalisa (analyzing) |
Untaian pemecahan masalah (problem
solving cluster) 1.
Menyimpulkan/menduga (inferring) 2.
Membuat analogi (making analogies) 3.
Berhadapan dengan kerancuan dan gejala (dealing with ambiguity and
paradox) Ø Pemecahan masalah (problem solving) |
Untaian evaluasi (evaluating
cluster) 1.
Menganalisa asumsi/pendapat (analyzing for assumption) 2.
Menganalisa kesalahan (analyzing for bias) 3.
Analogi pemecahan (solving analogies) 4.
Membuat keputusan (decision making) Ø Mengevaluasi (evaluating) |
Untaian pengungkapan (brainstorm
cluster) 1.
Perwujudkan (personifying) 2.
Penemuan (inventing) 3.
Visualisasi (visualizing) 4.
Menghubungkan (associating) Ø Pengungkapan pendapat (brainstorming) |
Pemecahan
masalah (problem solving) Pengambilan
keputusan (decision making) Ide
kreatif (creative ideation) |
|
Untaian
Ketrampilan evaluatif dan analitis (analytical and evaluative skill
cluster) |
Untaian
Ketrampilan produktif dan generatif (generative and productive skill
cluster) |
Seimbangkan aneka pilihanmu dari keduanya yang kritis dan
pemikiran kreatif, memilih suatu ketrampilan mikro, suatu kumpulan ketrampilan,
atau dua kumpulan yang akan bekerja bersama sebagai departemen atau tingkatan nilai/kelas
untuk unit, semester, atau tahun.
2.
Ikhtisar Ketrampilan Sosial (Social Skills)
Memilih ketrampilan sosial yang tepat ke target sebagai tingkatan
nilai/kelas, departemen, atau kelompok antar cabang ilmu pengetahuan.
IKHTISAR KETRAMPILAN SOSIAL |
|
TAHAPAN |
KETRAMPILAN SOSIAL Komunikasi
( C), Kepercayaan ( T), Kepemimpinan ( L), Resolusi Konflik ( CR) |
Pembentukan untuk mengorganisir kelom-pok dan
menetapkan petun-juk perilaku |
Menggunakan suara
(C)
Memimpin bersama-sama (C) Mendengarkan tetangga
(C) Melakukan pekerjaannya (L) Tinggal dengan kelompok
(C) Tolong menolong (L) |
Norma untuk melengkapi yang di-tugaskan
dan membangun hubungan yang efektif |
Meliputi semua anggota
(L) Semua berkesempatan partisipasi
(L) Mendorong orang lain
(L) Menghargai
pendapat orang lain (T) Mendengar dengan focus
(T) Tetap pada tugas (L) |
Penyelarasan untuk mempromosikan pe-mikiran
kritis dan memak-simalkan semua mata pe-lajaran |
Memperjelas
(C)
Memeriksa
perbedaan (CR) Menafsirkan gagasan
(C)
Menghasilkan alternatif (CR) Memberikan contoh
(C)
Mencari kesepakatan (CR) |
Pendapat untuk berfungsi secara efektif dan
memungkinkan pekerjaan secara beregu |
Nada perasaan
(C)
Melihat poin semua pandangan(CR) Menyetujui gagasan orang
(CR) Mencoba untuk setuju (CR) Membuka pikiran
(T)
Mendukung gagasannya (L) |
Melakukan untuk membantu perkem-bangan ke
tingkat yang le-bih tinggi tentang ketram-pilan berpikir, kreativitas, dan
intuisi |
Menguraikan gagasan
(C)
Meluaskan gagasan (C) Mengintegrasikan gagasan
(L) Menyatukan bentuk (L) Membenarkan gagasan
(CR) Jangkauan kesepakatan (CR) |
Perbaikan ulang untuk menerapkan ke lain kurikulum
dan memindah-kan ke dalam kehidupan di luar kelas |
Mulai siklus dari setiap kali
ketrampilan sosial : Ø
Dibentuk kelompok baru Ø
Anggota baru bergabung dengan kelompok Ø
Anggota tidak ada dari kelompok Ø
Tugas baru diberikan Ø
Merindukan terjadinya ketidakhadiran |
3.
Ikhtisar Ketrampilan Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligence Skills)
Pilih salah satu atau satu kelompok kecerdasan untuk memusatkan pada suatu
unit studi atau pelajaran tunggal.
Sembilan Jalan Mengetahui Kecerdasan Ganda |
Penjelasan |
Kecerdasan Linguistik |
kemampuan untuk menggunakan dan
mengolah kata-kata secara efektif baik secara oral maupun tertulis seperti
dimiliki para pencipta puisi, editor, jurnalis, dramawan, sastrawan, pemain
sandiwara, orator, yang berkaitan dengan penggunaan dan pengembangan bahasa
secara umum. |
Kecerdasan Matematis-Logis |
kemampuan yang lebih berkaitan
dengan penggunaan bilangan dan logika secara efektif dimiliki matematikus,
saintis, programmer, dan logikus, termasuk di dalamnya adalah kepekaan pada
pola logika, abstraksi, kategorisasi, dan perhitungan. |
Kecerdasan Ruang Visual |
kemampuan menangkap dunia
ruang-visual secara tepat, dipunyai para pemburu, arsitek, navigator, dan
decorator, termasuk kemampuan mengenal bentuk dan benda secara tepat,
melakukan perubahan suatu benda dalam pikiran dan mengenali perubahan itu,
menggambarkan suatu hal dalam pikiran dan mengubahnya dalam bentuk nyata
serta mengungkapkan dalam suatu grafik, suatu keseimbangan relasi,warna, garis,
bentuk dan ruang. |
Kecerdasan Kinestetik-Badani |
kemampuan menggunakan tubuh atau
gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan seperti pada actor,
atlet, penari, pemahat, dan ahli bedah, termasuk ketrampilan koordinasi dan
fleksibilitas tubuh. |
Kecerdasan Musikal |
kemampuan untuk mengembangkan,
mengekpresikan, dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara, termasuk
kepekaan akan ritme, melodi, dan intonasi, kemampuan menyanyi, kemampuan
mencipta lagu, kemampuan menikmati lagu, musik dan nyanyian. |
Kecerdasan Interpersonal |
kemampuan yang berkaitan dengan
pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptatif
berdasar pengenalan diri itu, termasuk kemampuan berefleksi dan keseimbangan
diri, kesadaran akan gagasan yang tinggi, mampu ambil keputusan pribadi,
sadar akan tujuan hidup, dapat mengatur perasaan sehingga terlihat tenang. |
Kecerdasan Intrapersonal |
kemampuan yang berkaitan dengan
pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptatif
berdasar pengenalan diri itu, termasuk kemampuan berefleksi dan keseimbangan
diri, kesadaran akan gagasan yang tinggi, mampu ambil keputusan pribadi,
sadar akan tujuan hidup, dapat mengatur perasaan sehingga terlihat tenang. |
Kecerdasan Lingkungan |
kemampuan untuk dapat mengerti
flora dan fauna dengan baik, dapat membuat distingsi konsekuensial lain dalam
alam natural, kemampuan untuk memahami dan menikmati alam dan menggunakan
kemampuan itu secaraproduktif dalam berburu, bertani, dan mengembangkan
pengetahuan akan alam. |
Kecerdasan Eksistensial |
menyangkut kemampuan dan kepekaan
seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi atau
keberadaan manusia. Orang yang tidak puas hanya menerima keadaan,
keberadaannya secara otomatis, tetapi mencoba menyadari dan mencari jawaban
terdalam. |
Contoh implementasi
1. Keterampilan yang akan diuntaikan :
keterampilan berpikir
2. Mata pelajaran :
Matematika, IPA, IPS dan Bahasa Indonesia
3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Matematika
Standar Kompetensi :
3. Melakukan operasi hitung pecahan
dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar :
5.1 menyederhanakan dan mengurutkan pecahan
Ilmu
Pengetahuan Alam
Standar Kompetensi :
3. memahami pengaruh kegiatan manusia terhadap
keseimbangan lingkungan
Kompetensi Dasar :
3.1 mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhi keseimbangan alam
Ilmu
Pengetahuan Sosial
Standar Kompetensi :
2. memahami gejala (peristiwa) di Indonesia dan
sekitarnya
Kompetensi Dasar :
2.2 mengenal cara-cara menghadapi bencana alam
Bahasa
Indonesia
Standar Kompetensi :
4.mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi secara
tertulis dalam bentuk formulir, ringkasan, dialog dan parafrasa.
Kompetensi Dasar :
4.2 membuat ringkasan dari teks yang dibaca atau di
dengar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar