KEIMANAN DAN KETAKWAAN

 

BAB 3

  A.    Keimanan

Berdasarkan Al-Qur’an surat al-anfal ayat 2, 3, 4 dan 74 serta surat Al-Baqarah ayat 62 dan 277, jelaslah bahwa orang yang beriman adalah orang yang memiliki keyakinan yang kokoh dan mendalam akan keMahaagungan dan keMahakuasaan Allah Swt sebagai pencipta, pengatur, serta pemberi rizki, yang menghidupkan dan mematikan, sehingga apabila disebut asma-Nya, bergetarlah hatinya kemudian apabila dibacakan ayat-ayatnya, bertambah yakinlah pada-Nya.

Yang dimaksud dengan iman dan orang yang beriman adalah orang yang memiliki keyakinan yang kokoh dan menjadi motivasi untuk melakukan perintah-perintah Allah dan Rasul-Nya dalam kehidupan sehari-hari, baik yang berhubungan dengan Allah (hablumminallah) maupun yang berhubungan dengan sesama manusia (hablumminannas).

Menurut Sayyid Sabiq, pengertian keimanan atau aqidah itu tersusun dari enam perkara, yaitu:

1)     Pertama, marifat kepada Allah Swt. Marifat kepada Allah Swt akan memancarkan berbagai perasaan yang baik dan dapat dibina di atasnya semangat untuk menuju ke arah perbaikan.

Atas dasar uraian tersebut, maka seorang mukmin akan selalu mentauhidkan Allah.    Secara garis besar, tauhid terbagi menjadi empat macam:

i)         Tauhid al-Rububiyah, secara teoretis berarti bahwa Allah adalah satu-satunya yang mencipta, memiliki, mengatur dan mengurus semesta alam.

ii)       Tauhid al-Asma wa al-sifat, secara teoretis berarti meyakini bahwa hanya Allah yang memiliki nama dan sifat-sifat sempurna.

iii)     Tauhid al-Ibadah, berarti menempatkan dan memperlakukan Allah sebagai satu-satunya yang disembah.

iv)     Tauhid al-Isti’anah, berarti menempatkan dan memperlakukan Allah sebagai satu-satunya tempat berharap dan bergantung.   

2)     marifat kepada malaikat Allah Swt. Hal ini dapat mengajak hati untuk mencontoh, meniru perilaku mereka yang serba baik dan terpuji.

3)     Ketiga, marifat kepada kitab-kitab Allah Swt. Hal ini dijadikan pedoman untuk membedakan antara yang hak dan bathil, baik dan buruk, serta halal dan haram.

4)     Keempat, marifat kepada rasul-rasul Allah Swt. Dengan marifat ini dimaksudkan agar setiap manusia mengikuti jejak langkah rasul dan meniru akhlaknya.

5)      Kelima, marifat kepada hari akhir. Hal ini akan menjadi pembangkit yang terkuat untuk mengajak manusia berbuat kebaikan dan meninggalkan keburukan.

6)      Keenam, marifat kepada takdir (qadla dan qadar). Hal ini akan memberikan kita bekal kekuatan dan kesanggupan untuk menghadapi segala cobaan.

 

Orang yang beriman dalam kehidupannya akan menampilkan perilaku sebagai berikut:

1)     Jihad, artinya berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan segala aturan Allah Swt.

2)     Menghukum atau menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi dalam kehidupannya dengan menggunakan hukum Allah dan rasul-Nya.

3)      Ridho atas segala musibah yang menimpanya.

4)      Sangat cinta kepada Allah dan rasul-Nya.

5)      Mencintai sesama muslim.

6)      Rajin dan sungguh-sungguh dalam segala usahanya.

7)      Berbudi pekerti yang baik.

8)      Mencegah dan menghindarkan diri dari segala perbuatan yang buruk, baik pada dirinya, keluarga, dan masyarakat.

9)      Selalu membantu orang miskin dan anak yatim

 

Dampak keimanan seseorang dalam kehidupannya adalah:

1)     Pertama, iman mengajarkan dan memberikan keyakinan kepada manusia bahwa Tuhan itu ada.

2)     Kedua, iman mengajarkan dan meyakinkan kepada manusia bahwa:

a)     Manusia adalah makhluk yang memiliki bentuk paling baik

b)     manusia adalah makhluk termulia

c)     Manusia adalah makhluk terpercaya

d)     Manusia adalah makhluk terpintar

e)     Manusia adalah makhluk yang tersayang

Iman mengajarkan dan memberikan keyakinan kepada manusia bahwa dalam segala aktivitasnya, ia hanya merencanakan dan bekerja, namun berhasil atau tidaknya hanya Allah yang menentukan.

 

  B.     Ketakwaan

Ayat-ayat al-Qur’an dan hadits banyak menjelaskan tentang sifat orang-orang yang bertakwa. Sifat takwa dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori:

1)     Pertama, iman kepada Allah Swt, malaikat-malaikat Allah, kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah.

2)     Kedua, mengeluarkan harta yang disayanginya kepada orang yang benar-benar membutuhkan.

3)     Ketiga, mendirikan shalat dan menunaikan zakat.

4)     Keempat, menyempurnakan janjinya.

5)     Kelima, bersabar pada saat mendapat musibah atau tantangan.

 

Kategori-kategori takwa yang diungkapkan di atas pada dasarnya dapat dibagi ke dalam dua perilaku, yaitu:

a)     Sikap konsisten memelihara hubungan secara vertikal dengan Allah Swt yang diwujudkan melalui itikad dan keyakinan yang lurus, ketulusan dalam menjalankan ibadah dan keputusan terhadap ketentuan dan aturan yang dibuat-Nya.

b)     Memelihara hubungan secara horizontal, yakni cinta dan kasih sayang kepada sesama umat manusia yang diwujudkan dalam segala tindakan kebajikan seperti berbakti kepada orang tua, menyayangi keluarga, tolong-menolong sesama teman. 

Pelaksanaan rukun islam secara keseluruhan atas dasar iman merupakan implementasi seorang muttakin, dan ketakwaan seseorang akan menentukan tinggi rendahnya seseorang di hadapan Allah Swt.



Sumber : Tim Dosen PAI. (2009). ISLAM TUNTUTAN DAN PEDOMAN HIDUP. Bandung :

                                         Value Press

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/198111092005011-SAEPUL_ANWAR/Bahan_Kuliah_%28Power_Point,_dll%29/Pendidikan_Agama_Islam/BAB_03_KEIMANAN_DAN_KETAKWAAN.pdf

handayani.loura@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hallo

Assalamu'alaikum wr.wb Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunianya saya dapat membuat blog ini. Salawat...