A. Analisis Kurikulum 2006
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional
yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Latar Belakang
1.
Mengkaji seperangkat peristiwa,
fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial
2.
SD/MI IPS memuat materi georafi,
sejarah, sosiologi, dan ekonomi
3.
Demokratis, tanggung jawab, cinta
damai
4.
Mengembangkan pengetahuan,
pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat yang
dinamis
5.
Sistematis, komprehensif, dan
terpadu.
Tujuan
1.
Mengenal konsep-konsep yang
berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan siswa
2.
Memiliki kemampuan dasar untuk
berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiti, memecahkan masalah, dan
keterampilan dalam kehidupan sehari-hari
3.
Memiliki komitmen dan kesadaran
terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
4.
Memiliki kemampuan berkomunikasi,
bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal
nasional dan global
Karakteristik
1.
Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi
tertentu. Untuk semua jenjang.
2.
Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan
memiliki kompetensi sendiri. Untuk semua jenjang.
3.
Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan
yang berbeda. Untuk semua jenjang.
4.
Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan dengan
terpisah ( separated curriculum).
Ruang
Lingkup
1.
Manusia, tempat dan lingkungan
2.
Waktu, keberlanjutan dan perubahan
3.
Sistem sosial dan budaya
4.
Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
B.
Analisis Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum
yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills yang berupa sikap, keterampilan dan pengetahuan. Holistik
berbasis Sains (alam, sosial, dan budaya. Jumlah mata pelajaran dari 10 jam
menjadi 6 jam. Jumlah Jam pelajaran berubah menjadi 4 jam/minggu akibat dari perubahan
pendekatan pembelajaran.
Latar Belakang
Pengembangan kurikulum haruslah
mengikuti perkembangan dan perubahan zaman. Ini terbukti bahwa di banyak hal prestasi peserta didik di dalam
akademik dan intelektualitas sangat menggembirakan dengan adanya pengembangan
kurikulum sesuai dengan perubahan zaman tersebut. Sebagai contoh, Ali Mudofir
menyatakan bahwa banyak sekolah mengumumkan kelulusan 100 % terpampang di
dinding-dinding dan halaman sekolah. Namun di balik keberhasilan itu semua,
wajah buram telah tampak pada karakter siswa. Banyak kasus yang tidak
menyenangkan dan kriminalitas, seperti miras, penodongan, pergaulan bebas dll.)
melibatkan pelajar-pelajar sekolah. Banyak kasus perkelahian massal terjadi
antar pelajar. Banyaknya coret-coret baju seragam sekolah dilakukan oleh
pelajar-pelajar setelah pengumuman kelulusan UAN. Banyak pelajar mudah stres
dan cengeng dalam menghadapi problem pribadi dan masa depan dsbnya. Sehubungan
dengan kenyataan di atas, mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono telah
mencanangkan Pelaksanaan Karakter Bangsa pada Puncak Peringatan Hardiknas tahun
2010, dan pada saat itu telah mendapat dukungan tidak hanya dari Kementerian
Pendidikan Nasional saja, tetapi juga lintas kementerian yang meliputi
Kementerian Kordinator Kesejahteraan rakyat, Kementerian Politik Hukum dan
Keamanaan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, Kementerian Keuangan,
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perhubungan dan Pariwisata,
Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Peranan Wanita, dan kementerian
terkait lainnya. Hal inilah yang
melatarbelakangi lahirnya kurikulum berbasis karakter 2013.
Kurikulum 2013 menggunakan konsep scientific (ilmiah) dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
1.
Materi pembelajaran berbasis pada fakta serta
fenomena yang dapat dijelaskan secara logis atau penalaran tertentu; bukan terbatas
pada kira-kira, khayalan, lagenda, atau dongeng semata.
2.
Penjelasan guru dan respon siswa dan interaktif
guru terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif atau
penalaran menyimpang dari alur berfikir logis.
3.
Mendorong dan menginspirasi siswa berfikir secara
kritis, analitis dalam mengindentifikasikan, memahami, memecahkan masalah dan
mengaplikasikan teori pembelajaran.
4.
Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berfikir hipotetik
dalam melihat perbedaan dan kesamaan serta tautan satu sama lain.
5.
Mendorong dan menginspirasikan siswa mampu memahami
dan menerapkan serta mengembangkan pola berfikir yang rasional dan objektif
dalam merespon materi pembelajaran.
6.
Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang
dapat dipertanggungjawabkan.
7.
Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan
jelas, namun menarik sistem penyajiannya.
8.
Proses pembelajaran menyatukan tiga ranah, yaitu:
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
9.
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi paedagogik
modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
Tujuan
Tujuan dan alasan utama pengembangan kurikulum 2013
oleh pemerintah adalah sebagai berikut.
1.
Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan
berkomunikasi
2.
Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan
berpikir kritis dan jernih
3.
Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan
mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan
4.
Menciptakan lulusan yang mampu menjadi warga negara
yang bertanggung jawab
5.
Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan
mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda
6.
Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan hidup
dalam masyarakat yang mengglobal
7.
Menciptakan lulusan yang memiliki minat luas dalam
kehidupan
8.
Menciptakan lulusan yang memiliki kesiapan untuk
bekerja
9.
Menciptakan lulusan yang memiliki kecerdasan sesuai
dengan bakat/minatnya
10.
Menciptakan lulusan yang memiliki rasa tanggung
jawab terhadap lingkungan
Ruang Lingkup
Materi disajikan terpadu, tidak
dipisahkan dalam kelompok geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi. Konten
pendidikan IPS dalam kurikulum 2013, meliputi:
1.
Pengetahuan tentang kehidupan masyarakat di
sekitarnya, bangsa, dan umat manusia dalam berbagai aspek kehidupan dan
lingkungannya.
2.
Ketrampilan berpikir logis dan kritis, membaca,
belajar (learning skills, inquiry), memecahkan masalah, berkomunikasi dan
bekerjasama dalam kehidupan bermasyarakat-berbangsa.
3.
Nilai-nilai kejujuran, kerja keras. Sosial, budaya,
kebangsaan, cinta damai dan kemanusiaan serta kepribadian yang didasarkan pada
nilai-nilai tersebut.
4.
Sikap: Rasa ingin tahu, manidri, menghargai
prestasi, kompetitif, kreatif dan inovatif serta bertanggung jawab.
Karakteristik
Karakteristik pembelajaran kurikulum 2013 sesuai
dengan standar kompetensi lulusan, sasaran pembelajaran mencakup perkembangan
ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Berikut karakteristik kurikulum
2013:
1.
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi.
2.
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang
lain dan memiliki kompetensi yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas.
3.
Semua mata pelajaran diajarkan terkait dan terpadu
dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba,
dan menalar.
4.
Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan
terkait dan terpadu satu sama lain ( cross
curriculum atau integrated curriculum).
5.
Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan
dijadikan konten penggerak mata pelajaran lainnya.
6.
Tematik untuk kelas I – VI.
7.
Kurikulum 2013 menekankan konsep, teori, dan
dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran secara saintifik yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah.
Kesimpulan
Banyak terdapat perbedaan antara
KTSP 2006 dan Kurikulum 2013. Perbedaan tersebut meliputi satuan mata pelajaran,
jam pelajaran implementasi pembelajaran, strategi pembelajaran dan proses
penilaian standar kompentensi kelulusan,dsb. Kurikulum 2013 memiliki tujuan
yang jelas dalam pembentukan karakter bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar