A. Pengertian Model Immersed
Pembelajaran
terpadu tipe immersed (pembenaman) yaitu suatu pembelajaran yang menggunakan
pendekatan antar disiplin ilmu, dimana siswa dapat memadukan semua data dari
setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada pembelajaran terpadu tipe immersed
perpaduan dilakukan oleh siswa, guru hanya menyediakan fasilitas dan
mengarahkan proses perpaduan yang dilakukan siswa, tipe immersed hanya sesuai untuk
siswa dengan pemikiran yang sudah tinggi. Pembelajaran tipe ini
mempertimbangkan minat dan pengalaman mereka sendiri. Setiap individu memadukan
setiap data, ide-ide melalui bidang yang sangat diminatinya. Namun tipe
immersed biasanya digunakan untuk mahasiswa S1, S2 bahkan S3.
Model immersed dirancang untuk membantu siswa dalam
menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan
medan pemakaiannya. Dalam hal ini tukar pengalaman dan pemanfaatan pengalaman
sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Untuk membantu memahami model
ini, coba perhatikan gambar atau ilustrasi di bawah.
B. Karakteristik Model Immersed
Pembelajaran
terpadu tipe immersed merupakan pembelajaran yang dirancang agar setiap individu
dapat memadukan semua data dari berbagai ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai
bidang minatnya. Pembelajaran immersed ini memerlukan kemampuan berpikir
tingkat tinggi pada anak.
Tipe ini
tidak mengharuskan sebuah perancangan yang rumit, tipe ini dapat berlangsung
secara otomatis karena perpaduan terjadi secara internal dalam diri pelajar.
Akan tetapi, sekali model ini dipakai maka tim pengajar harus memfasilitasi
proses perpaduan dengan memperhitungkan materi pembelajaran yang luas, variasi
materi pembelajaran yang dipadukan dengan berbagai keterampilan, konsep dan
sikap kerja yang baik dari pelajar.
Menurut
Suprayekti (2003, Hlm. 69) arti harfiah dari kata immersed adalah pencelupan
atau pembenaman. Pada pembelajaran terpadu tipe ini, seluruh mata pelajaran
merupakan bagian dari sudut pandang keahlian para siswa secara individu. Para
siswa menyaring sendiri seluruh konsep yang dipelajarinya menurut sudut pandang
mereka sendiri dan meleburkan atau membenamkan diri mereka dalam pengalaman
melalui kegiatan yang dijalaninya.
C. Langkah-langkah Model Immersed
Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe
immersed mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu
yang meliputi tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Prabowo
2006;4).
1. Tahap Perencanaan
a. Menentukan jenis mata
pelajaran yang dipadukan.
b. Memilih kajian materi, standar
kompetensi, kompetensi dasar danindikator.
Langkah ini akan mengarahkan guru untuk menentukan
sub-keterampilan dari masing-masing
keterampilan dalam satu unit pelajaran.
c. Menentukan sub-keterampilan
yang dipadukan. Secara umum, keterampilan-keterampilan yang harus dikuasai
meliputi keterampilan berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social
skill), dan keterampilan mengorganisasi (organizing skill) yang masing-masing
terdiri atas sub-sub keterampilan.
d. Merumuskan indikator hasil
belajar. Berdasarkan kompetensi dasar dan sub-keterampilan yang telah dipilih,
dirumuskan indikator. Setiap indikator dirumuskan berdasarkan kaidah penulisan
yang meliputi: audience, behaviour, condition, dan degree.
e. Menentukan langkah-langkah
pembelajaran. Langkah ini diperlukan sebagai strategi guru untuk memadukan
setiap sub-keterampilan yang telah dipilih pada setiap langkah pembelajaran.
2. Tahap
Pelaksanaan.
Tahap ini meliputi skenario langkah-langkah
pembelajaran. Menurut Samani (dalam Lutfiana, 2006; 32) tidak ada model
pembelajaran tunggal yang cocok untuk suatu topik dalam pembelajaran terpadu.
Dalam Depdiknas (1996; 6) prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran terpadu
meliputi:
a.
Guru hendaknya jangan menjadi aktor tunggal yang mendominasi pembicaraan
dalam proses pembelajaran.
b.
Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas
dalam setiap tugas yang menuntut adanya
kerja sama kelompok.
c.
Guru perlu mengakomodasi ide-ide yang terkadang sama sekali
tidak terpikirkan dalam perencanaan.
3. Tahap Evaluasi
Tahap ini dapat berupa evaluasi proses pembelajaran
dan evaluasi hasil pembelajaran. Tahap evaluasi sebagaimana termuat pada
Depdiknas (dalam Lutfiana, 2006; 32) hendaknya memperhatikan prinsip evaluasi
pembelajaran terpadu.
D. Kelemahan dan Kelebihan
Model Immersed
1. Kelemahan
a. Penyaringan semua gagasan
melalui cara pandang tunggal yang sempit dapat menimbulkan terlalu prematur atau terlalu
tajamnya sebuah fokus.
b. Agar dimensi sudut pandang
siswa menjadi lebih dalam, diperlukan pengalaman dan pengetahuan yang
luas. Keadaan ini tentu cukup sulit dipenuhi oleh siswa pada jenjang pendidikan
dasar.
c. Model pembelajaran terpadu
tipe immersed, menekankan pada penggabungan pengetahuan pada beberapa bidang
studi berbeda untuk membahas suatu masalah khusus. Keadaan ini berpotensi untuk
mempersempit cakupan pemikiran siswa terhadap bidang-bidang studi tertentu.
d. Pada jenjang pendidikan dasar,
keluasan wawasan pemikiran siswa merupakan hal semestinya ditekankan, tidak
perlu terburu-buru untuk mengkhususkannya.
2.
Kelebihan
a. Siswa dapat memadukan semua
data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai dengan minatnya.
b. Siswa mengembangkan
konsep-konsep kunci secara terus menerus sehingga terjadi proses internalisasi.
c. Membenamkan ide-ide beberapa
bidang studi memungkinkan siswa mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki,
serta mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan terjadinya
proses transfer ide-ide bidang studi tersebut.
E. Prinsip Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed
1.
Prinsip penggalian tema
a.
Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun
dengan mudah dapat digunakan untuk memadukan beberapa mata pelajaran
b.
Tema harus bermakna, maksudnya ialah
tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal bagi siswa untuk belajar
selanjutnya.
c.
Tema harus disesuaikan dengan tingkat
perkembangan psikologis anak
d.
Tema yang dikembangkan harus mewadahi
sebagian besar minat anak.
e.
Tema yang dipilih hendaknya
mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi di dalam rentang
waktu belajar.
f.
Tema yang dipilih hendaknya
mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta harapan masyarakat (asas
relevansi)
g.
Tema yang dipilih hendaknya juga
mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.
2.
Prinsip Pengelolaan KBM
a.
Guru hendaknya jangan menjadi actor
tunggal (Single Actor) yang mendominasi pembicaraan dalam proses pembelajaran.
b.
Pemberian tanggung jawab individu ke
kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok.
c.
Guru mengakomodasi ide-ide yang muncul
yang sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan.
3.
Prinsip Evaluasi
a.
Memberi kesempatan kepada siswa untuk
melakukan evaluasi sendiri disamping bentuk evaluasi lainnya. Guru perlu
mengajak siswa mengevaluasi pencapaian belajar berdasarkan kriteria
keberhasilan pencapaian tujuan.
Prinsip
reaksi, dampak pengiring yang penting bagi perilaku secara sadar belum tersentu
oleh guru dalam KB
F. Pemetaan Pembelajaran Terpadu Tipe
Immersed
Mata Pelajaran |
Standar
Kompetensi |
Kompetensi
Dasar |
Hasil Belajar |
IPS |
Mengenal
sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi |
Mengenal
aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di
daerahnya |
Mengidentifikasi
kegiatan ekonomi dan sumber daya alam di indonesia |
IPA |
Memahami
hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat |
Menjelaskan
hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan |
Mengidentifikasi
keadan sumberdaya alam di Indinesia |
Bahasa Indonesia |
Mengungkapkan
pikiran perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan,
pengumuman, dan pantun anak |
Menulis
pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan penggunaan
ejaan |
Menuliskan
pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar |
Matematika |
Menjumlahkan
dan mengurangkan bilangan bulat |
Melakukan
operasi hitungan campuran |
Melakukan
operasi penjumlahan dan pengurangan |
DAFTAR PUSTAKA
Lutfiana,
A.F., (2006). Implementasi Pembelajaran
Kimia Pokok Bahasan Minyak Bumi
Berorientasi Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed Terpadu Tipe Immersed.
Makalah Komprehensif Universitas Negeri Surabaya. Program Studi Sains, PPS,
Unesa : Surabaya.
Firdaus,
T. (2015). Model Pembelajaran Tipe
Immersed. [online] dapat diakses di https://www.eurekapendidikan.com/2015/03/model-pembelajaran-tipe-immersed.html
Sya.m, M.
(2016). Telaah Model Immersed.[online]
dapat diakses di https://www.scribd.com/doc/299057637/Telaah-Model-Immersed
Tidak ada komentar:
Posting Komentar